Selasa, 22 Mei 2012

Pak Tua Penjual Kacang Goreng

Setiap melalui Jalan Sawahan dimalam hari pandanganku selalu tertuju ke sosok Bapak tua yang duduk di persimpangan jalan. Ringkih dengan hanya mengenakan kemeja pendek tipis yang sudah lusuh tanpa baju penghangat. Ya... beliau adalah Bapak Penjual kacang goreng dengan ditemani obor kecil sebagai penerang..., laki laki tua yang tetap tegar dan setia menjajakan kacang goreng di malam hari walaupun sepi pembeli.

Memandang bapak tua itu dari kejauhan membuat ingatanku kembali ke masa lalu tepatnya empat belas tahun yang lalu...aku sudah begitu akrab dengan sosok Bapak tua itu dan tentu saja dulu beliau tidak setua dan seringkih sekarang, tapi masih tetap dengan dagangan yang sama yaitu kacang goreng. Setiap Dia lewat aku pasti segera berlari keluar kamar kost untuk membeli dagangannya.., aku memang salah satu penggemar berat kacang goreng walau membelinya sebenarnya juga karna kasihan melihat Bapak tua itu. Dan setelah 14 tahun berlalu.. sekarang aku telah menjadi seorang ibu bagi ketiga anakku... dan Bapak tua itupun tetap setia menjajakan kacang gorengnya bedanya sekarang Dia sudah sangat tua untuk menjajakan kacang dengan berjalan kaki di dalamnya gelapnya dan dinginnya angin malam. Salut buatmu Bapak Tua... di sisa umurmu yang semakin renta engkau tetap tegar dan terus berjuang untuk mencari sesuap nasi namun jauh didalam hatiku ada rasa sedih dan kasihan melihat si Bapak tua, di umur senjamu, engkau harus bekerja keras sendiri, dimana anak dan cucumu????.


Dalam pandanganku bapak tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran dimana mana, meminta-minta kepada orang yang lewat. Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. Tetapi si Bapak tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjalan kaki menjajajakan kacang goreng walau harus melawan dinginya angin malam.

Sosok Bapak tua itu memang sudah hilang dari pandangan mataku, tapi tetap selalu ku ingat, apalagi setiap menjelang hari raya Idul fitri, Pak Tua tetap menjadi prioritas utama untuk mendapatkan sedekah dan zakat fitrah aku sekeluarga. Tetap tegar Pak tua.... percayalah Allah selalu bersama orang2 yang Sabar

Padang, penghujung mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar