Kamis, 31 Mei 2012

"Jodohku Bukan Soulmateku"???????


"Jodohku Bukan Soulmateku" kata kata yang setengah bercanda di lontarkan seorang teman, meski bercanda tapi aku yakin temanku ini bukan satu satunya orang yang berpikiran seperti itu. Ketika kita marah, kesal, kecewa kepada pasangan hidup, atau ketika melihat pasangan suami istri yang begitu sangat romantis, kita jadi mempertanyakan pasangan kita, "kenapa pasanganku begitu ya?, kenapa tak pernah mengerti aku? kenapa pasanganku gak romantis seperti dia?, apakah pasanganku bener2 adalah Soulmateku?". Oleh karnanya let's go kita intip pembahasan dibawah ini, mudah2an bisa menjawab pertanyaan hati yang tengah gundah gulana....Cekidot....

Apa sih Soulmate itu?
Setiap orang punya pandangan sendiri makna Soulmate baginya.
Sebagian orang mengatakan, Soulmate adalah pasangan hidup yang kita temukan saat melakukan sosialisasi dengan lingkungan. Ketika kita menemukan seorang lawan jenis yang cocok dalam bercakap-cakap, bertingkah laku, dan kesenangan / hobi, maka ada kemungkinan dialah soulmate kita.
Tapi bagiku, Soulmate adalah, dia, lawan jenis, yang dengannya aku putuskan untuk menikahiku. Saat itulah aku telah menemukan SOULMATE-ku.

Soulmate ibarat "sesuatu" yang kita cari seumur hidup untuk melengkapi kekosongan jiwa kita. Dia adalah bagian tulang rusuk kita, yang hilang terambil pada saat Tuhan melakukan penciptaan-NYA. Dia adalah "YANG TERBAIK" dari Tuhan karena Tuhan melihat ciptaan-NYA itu "baik adanya".
 

APAKAH "SOULMATE" KITA LEBIH DARI 1?

Tuhan menyatakan dengan jelas bahwa Soulmate kita hanyalah 1 orang.
Lihatlah teladan yang diberikan TUHAN.
Dia menciptakan HANYA 1 orang Adam dan 1 orang Hawa.
Ketika mereka jatuh dalam dosa, Tuhan TIDAK PERNAH menciptakan lagi manusia lain. Adam dan Hawa bersama-sama berjuang dalam kesusahan sebagai manusia pendosa. Mereka mengisi bumi dengan keturunan-keturunan mereka dengan jerih payah dan perjuangan yang luar biasa. Hanya ADAM dan HAWA yang berjuang. Tidak ada Pria Lain dan tidak ada Wanita Lain. Hanya berdua.

Artinya : SOULMATE itu hanya satu.SOULMATE telah ditemukan ketika kita memutuskan untuk menghabiskan sisa hidup bersama dengannya SELAMANYA, yaitu saat memutuskan untuk menikah.

MUNGKINKAH AKU KELIRU MEMILIH "SOULMATE"?

Satu pertanyaan yang sering dinyatakan oleh orang pada umumnya sebagai pembenaran atas kekeliruan yang mereka lakukan agar "diberi kebebasan" untuk mencari dan menemukan Solumate lebih dari satu.

Mencari soulmate ibarat mencari kunci gembok di lautan kunci.
Ada jutaan kunci, tapi hanya ada satu yang tepat untuk membuka gembok yang ada ditangan kita.
Kita diberi waktu untuk mencari. Tetapi waktunya tidaklah banyak.
Karena itu, kita membutuh "Ahli Kunci" yang mampu memilihkan "sang kunci" yang tepat. Siapa DIA? DialahTUHAN.

Adalah sebuah KESALAHAN BESAR jika berkata telah keliru memilih "Soulmate".
Jika dia bukan "soulmate"-mu, kau tidak akan pernah menikahinya bahkan walaupun pernikahan itu merupakan program perjodohan. Ingatlah, keputusan untuk mengatakan "Yes, I do" atau "Ya, saya bersedia" atau " Na olo do au" ketika pendeta menanyakan kesediaan kita untuk menjadi teman sepanjang hidup pasangan, ada di mulut yang kita sendiri yang memutuskan untuk mau mengatakannya atau tidak.

Perjumpaan dengan seseorang bukanlah kebetulan. Semuanya sudah diatur oleh Tuhan. Lalu bagaimana kalau pasangan bersikap kasar? Ringan tangan? Jorok? Menyebalkan? Memuakkan?
"Jika dia benar-benar "soulmate"-ku, tentu tidak akan demikian padaku."
Benarkah?

Ketika kita mengalami susah (maaf) buang air besar, apakah kita akan berdiam diri?
Tentu kita akan berusaha sekuat tenaga agar bisa buang air.
Entah makan pepaya, pencahar, apapun.
Pernahkah terpikir untuk mendiamkan saja?
"Toh ada mulut, hidung atau telinga. Kalo memang tidak bisa keluar lewat lubang yang seharusnya, masih ada "lubang" lain yang bisa dipakai untuk keluar tho..?"

Logikanya kan begitu? Tapi mekanisme tubuh tidak demikian.
Kita justru akan berusaha agar "ia" keluar sesuai "tempatnya".
Bukan lewat hidung atau mulut atau telinga.
Mengapa demikian? Karena tubuh dan diri kita adalah "soulmate".
Sehingga kita mencari tahu apa yang harus dilakukan dan kalian saling bekerja sama agar segalanya berjalan semestinya.

Ketika pasangan bersikap menyebalkan, memuakkan, menjijikkan, seharusnyalah kita mengarahkan pasangan. Mencari penyebab mengapa ia bersikap demikian dan bersama dengannya, mengubah hal yg menyebalkan itu. Itulah fungsi "soulmate".

Membantu pasangan mengisi apa yang kurang darinya. Dan pasangan mengisi apa yang kurang dari kita. Itulah SOULMATE. Jika telah demikian, pada akhirnya semua berjalan sebagai mana mestinya.

Jadi apabila ada orang yang mengatakan:
MUNGKIN AKU TELAH KELIRU MEMILIH "SOULMATE"?
Itu artinya ia tidak berani mengambil tanggung jawab atas pilihan yang telah ia ambil sendiri. Ketika kita berpikir salah memilih "soulmate", bukalah Kejadian 1 dan renungkanlah perjuangan Adam dan Hawa BERDUA dalam menjalani hidup. Apakah mereka keliru memilih "soulmate"? Jika benar mereka keliru, harusnya Tuhan memberikan lebih banyak "pilihan" pada Adam dan Hawa kan?

Faktanya : Tuhan tetap mempertahankan mereka berdua sebagai pasangan karena Tuhan ingin mengajarkan hidup setia. (Bayangkan, tulang rusuk kita ada 22 pasang. Jika saja Hawa bukan "soulmate" Adam, Tuhan bisa saja menciptakan 22 perempuan dan 22 laki-laki untuk dipilih oleh Adam dan Hawa :-)).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar