Tahukah engkau betapa besar rasa syukurku, ketika Allah memilihku menjadi
pendampingmu..
Tak pernah ku merasa cukup mensyukuri nikmat itu..
Batapa bahagiaku ketika kau memilihku diantara sekian banyak bidadari
yang jauh lebih indah di luar sana..
Kau tahu dengan sangat tahu, aku hanya wanita dengan segala
keterbatasan. dan kau tetap memilihku...
Tahukah betapa buncahan di dada ini seakan ingin meledak, membawaku
ke awan yang hanya mampu kuekspresikan dengan air mata.
ketika dari lisanmu kau sebut namaku dalam lantunan ijab kabul yang
suci.
ketika itu pula ku abdikan diriku padamu, dengan segala ketundukan
yang kumiliki..
dan kau tahu, bahwa akan ku patuhi inginmu selama tak bermaksiat pada
sang maha Kasih, Rabbul izzati..
Aku tahu, diri ini tak jelita dan tak se cerdas Aisyah, apa lagi
setakwa Khadijah, Namun sungguh ku akan belajar mencintaimu seperti
mereka, cinta yang terbingkai atas namaNya..Kau adalah nahkodaku, kemana kau mengarahkan haluan rumah tangga
kita, disitu pula aku akan mengikutimu..
Maka jadilah imam yang baik untukku, Ajarkan aku mencintaimu
karenaNya..
Ridholah padaku, maka Rabb kitapun akan Riho padaku..
Mudahkanlah jalanku ke JannahNya..
Sungguh, cintaku padamu akan bertambah seiring ketakwaanmu padaNya,
dan akan berkurang dengan kemaksiatanmu pada-NYa.. Aku mencintaimu
karena Allah..
Kalau kita mencintai karena Allah, suatu saat nanti bila kita kehilangan yang kita cintai, apa kita kuat, buk?
BalasHapussementara kita uda mencoba menanamkan segala sesuatu yang muncul dari rasa kita itu karena Allah.. :(