Anakku…Bila ibu boleh memilih “Apakah ibu berbadan langsing
atau berbadan besar karena mengandungmu?”, Maka ibu akan memilih
mengandungmu!!!
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban
dan kebesaran Allah,
Sembilan bulan nak…Engkau hidup di perut ibu,
Engkau ikut kemanapun ibu pergi, Engkau ikut merasakan ketika jantung
ibu berdetak karena kebahagiaan,
Engkau menendang rahim ibu ketika
engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata.
Anakku…
Bila
ibu boleh memilih ”untuk ibu berjuang melahirkanmu”, Maka ibu memilih
berjuang melahirkanmu!!!
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke
menit kelahiranmu,
Adalah seperti menunggu antrian
memasuki salah satu pintu surga,
Karena kedahsyatan perjuanganmu
untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan,
Dan saat
itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua, Malaikat tersenyum
diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu
ceritakan kepada siapapun, Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah
dunia.
Saat itulah…saat paling membahagiakan
Segala
sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan
ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan
penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu.
Anakku…
Bila
ibu boleh memilih “apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah
malam untuk menyusuimu?”,
Maka ibu memilih menyusuimu, Karena
dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan
tegukan tegukan yang sangat berharga,
Merasakan
kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah
sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan.
Anakku…
Bila
ibu boleh memilih “duduk berlama-lama di ruang rapat Atau duduk di
lantai menemanimu menempelkan puzzle?”
Maka ibu memilih bermain
puzzle denganmu,
Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…
Jika
dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana,
Maka
maafkanlah nak…
Maafkan ibu…
Maafkan ibu…
Percayalah
nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak
ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah
nak…
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah
nak…
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…
Sumber
Source : mandacutie.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar