Kamis, 28 Juni 2012

Cerita Di Balik Noda


Akhirnya selesai juga ngirim cerita ini ke link Rinso Indonesia. Rinso Indonesia memang sedang mengadakan kompetisi mengenai cerita di balik noda. Menang, kalah atau jadi terfavorit bukan tujuanku, ceritaku dah bisa nongol di link tsb aja dah lebih dari cukup buatku. Syukur2 para juri suka sama ceritaku dan jadi pemenang utama dengan hadiah 10 juta dan cerita ini bakal di filmkan dan tayang di global tv dan so pasti aku dan anakku bakal ngetop...... wkwkwkwkwkwkw  *mimpi kali yeeee. Ya engga lah, barusan cuman bercanda walopun dalam hati ngarep modeon..;), aku cuman ingin berpartisipasi aja..., coba nulis dari hati, coba ngirim ceritanya dan ternyata prosedurnya sangat gampang, harapanku mudah2an ada yang baca dan suka dengan ceritaku.
Kemaren sebenarnya udah ku kirim satu cerita, kupikir tema ceritanya bebas yg penting ada nodanya..., tapi ternyata nodanya harus ngotorin baju si anak, ealahhh.... padahal aku dah kirim cerita yg menurutku ok punya tentang noda di atas seprei....hehehehehe.., ini nih.... akibat semangat yg terlalu menggebu2 belom baca semua ketentuan dah main tulis n kirim cerita aja....:P, tapi tak apalah.... kata orang bijak kita tidak akan tahu yang benar sebelum pernah berbuat salah....*orang bijak yang mana yah???. Ocre deh sob.... silahkan kalian baca dulu ceritaku sebelum tayang di global TV... :D, cekidot.....^^



Nada Di Tengah Hujan

Hujan semakin deras mengguyur kotaku di sertai suara petir yang menggelegar, tapi  Nada anak sulungku
malah tidak ada di kamarnya, sebelum hujan masih kulihat dia dan sahabat karibnya tengah asyik bermain game di kamar. Kemana perginya mereka pikirku dengan hati yang mulai was was, ku sibak tirai jendela ruang tamu agar lebih leluasa melihat keluar dan diantara derasnya hujan kulihat anakku sedang berjalan memasuki halaman dengan menggunakan payung besar dan tubuh basah kuyup. Segera kubukakan pintu dan  menanyakan darimana dan apa yang dia lakukan di luar di tengah hujan yang begitu deras. Dan jawaban gadis kecilku sungguh membuat hatiku diliputi haru, ternyata anakku mengantar sahabatnya  Mona pulang ke rumah dan di tengah perjalanan pulang dia jatuh kesandung batu hingga membuat sekujur tubuhnya basah kuyup dan bajunya kotor bermandi lumpur. Begitu indahnya persahabatan mereka sehingga  anakku rela hujan hujanan demi sahabatnya itu. Kubimbing tubuh gadis kecilku masuk. "Maafkan nada Ma....  pergi tanpa minta izin Mama dulu, dan......baju baru yang Mama belikan juga jadi kotor dan basah begini," ucap anakku dengan wajah yang penuh penyesalan dan mata yang mulai berkaca kaca. Kurangkul dan kudekap erat gadis kecilku. "Mama tidak marah sayang..... malah Mama bangga memiliki anak yang baik hati sepertimu," bisikku sambil memeluk erat gadis kecilku yang mulai menggigil karna dingin. Tak ku pedulikan noda kotor dibajunya bakal nempel di bajuku, aku memang tak perlu kawatir selagi ada Rinso di rumah, karna dengan Rinso kutahu semua noda akan lenyap tak berbekas. Terimakasih Rinso.....^^


Sore Indah Di Kamar Mandi


Sebagai wanita bekerja aku memang tidak slalu ada untuk ketiga buah hati, walau terkadang ada rasa iri melihat ibu ibu yang slalu ada di tengah anak anak tercinta, tapi… yah… hidup memang pilihan, salah satu motivasiku untuk tetap bekerja juga demi masa depan anak anakku. Sore itu sepulang dari kantor aku terkejut melihat kasur tanpa seprei , omg…  dan ku lihat juga kedua anak balitaku tengah asyik bermain dengan muka, tangan dan baju yang penuh noda coklat, tapi dimana si kakak? Jujur emosiku mulai naik melihat pemandangan sore itu. “ Nada……. Teriakku dengan intonasi yang agak tinggi…, kenapa kamu biarkan kedua adikmu makan ice cream di kamar? Teriakku lagi sambil berjalan kearah belakang mencari keberadaan nada putri sulungku. Dan Emosiku yang yang mulai memuncak seketika berubah menjadi rasa yang mengharu biru, melihat Nada tengah menggosok seprei yang belepotan ice cream di kamar mandi, kulihat ada rinso cair di situ, “ Maafkan Nada ya Ma, tadi Nada telah lalai menjaga adik”, ucap anakku dengan wajah yang penuh penyesalan. “Tapi jangan kawatir Ma….,  Nada janji seprei ini akan bersih seperti baru lagi, sekarang Mama istirahat aja dulu,’’ putri kecilku berusaha membujuk dan menenangkan hatiku. “Oh ya emang kamu yakin?, tanyaku tersenyum sambil mengacak rambut lurusnya. “ Kalau begitu…. Kita cuci sama sama yah, tunggu sebentar Mama ganti pakaian dulu,’’ segera ku bergegas ganti pakaian dan bergabung dengan putri kecilku di kamar mandi. Kuambil Rinso cair dan ku tuang sedikit ke noda coklat di seprei itu, setelah itu di kucek deh…… dan taraaa….. dalam sekejab noda coklat ice creampun lenyap tak berbekas. “Gampangkan”, ujarku sambil menirukan gaya iklan di tv. “iya Ma…. Noda coklatnya lenyap,’’ putriku melonjak takjup. “ Oke… sekarang kita bilas sama sama dan kemudian kamu yang keringkan di mesin pengering,”candaku sambil mencipratkan air ke wajah anakku. Anakkupun balas  melakukan hal yang sama. Sore yang manispun tercipta antara dua wanita beda generasi . “Terimakasih Rinso Cair, kau telah menyelamatkanku dari kemarahan Mama…,’’ bisik putriku sambil melirik menggodaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar