Menyeimbangkan karir dengan urusan rumah
tangga adalah impian para ibu yang sekaligus berprofesi sebagai wanita
karir. Namun jangan pernah memaksakan diri untuk meraih keseimbangan
antara karir dan rumah tangga, karena hanya stress berkepanjangan yang
akan diperoleh.
Ini bukan teori sembarangan lho melainkan
sudah didukung oleh penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah ini mengatakan
jika para wanita yang percaya kalau karir dan rumah tangga dapat
berjalan seimbang memiliki resiko terkena depresi jauh lebih tinggi
dibandingkan para wanita karir yang menerima kenyataan bila karir dan
rumah tangga sulit berjalan dengan seimbang.
Bagi wanita karir yang sekaligus seorang ibu pasti mengerti sekali
keadaan ini. Profesi sebagai wanita karir saja sudah memberi beban
pekerjaan yang tidak sedikit, belum lagi sampai di rumah anak dan suami
menuntut perhatian. Ini masih ditambah jika ada konflik dengan atasan
atau rekan kerja di kantor, anak bermasalah di sekolah atau sedang
bertengkar dengan suami. Jelas beban yang diterima ibu pekerja dua kali
lipat lebih banyak daripada yang harus dipikul wanita karir yang masih
single.
Pada kenyataannya banyak ibu sekaligus wanita karir yang dapat
mengatasi stress ini dan melaluinya sengan mulus. Tapi ada pula yang
berbuntut menjadi depresi yang merusak kebahagiaan seluruh anggota
keluarga. Kemampuan mengatasi stress ini berbeda pada setiap wanita, ada
beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti:
- Nilai-nilai keluarga yang dianut sejak kecil
- pengalaman kerja yang dimiliki
- tingkat kemampuan mengatasi masalah
- dukungan keluarga, atasan dan rekan kerja
- kemampuan menerima realita
Seringkali keadaan atau situasi berada diluar kontrol, tapi
bagaimana bereaksi terhadap keadaan penyebab stress adalah hal
terpenting agar penyebab permasalahan dapat diurai satu persatu serta
diselesaikan.
Yang paling runyam jika mempunyai
masalah dikantor sekaligus sedang bertengkar dengan suami dan si kecil
sakit pula. Nah, situasi ini kerap melanda perempuan pekerja. Memang tak
mudah menyelesaikan, tetapi usul saya selesaikan dahulu yang paling
mudah hingga ke jenjang yang paling sulit.
Bagaimanapun juga keluarga adalah yang terpenting bagi saya, sehingga
dengan mengesampingkan segala kejengkelan terhadap suami, saya ajak
suami bekerjasama demi kepentingan anak. Nanti setelah anak sehat,
barulah diskusi dengan suami sekaligus menuturkan kekesalan saya.
Tak jarang saya temui ditengah menunggu antrian dokter sembari
menggendong anak, seorang wanita karir tetap menelepon kliennya, meminta
maaf karena menunda pertemuan yang telah dijadwalkan sambil mengatakan
bahwa proposal akan tetap di email segera. Saya mengacungkan jempol
kepada wanita tersebut. Dia memahami fungsinya sebagai Ibu sekaligus
tetap profesional sebagai wanita karir.
Seperti sudah dituliskan diatas bahwa tingkat stress wanita karir dua
kali lebih besar memang menjadi kenyataan. Dibawah ini ada beberapa
cara mengurai stress bagi wanita karir yang sekaligus seorang ibu dan
istri.
Tips mengatasi stress:
1. Jangan menahan keluhan pada diri sendiri. Bila ada sesuatu yang
berjalan tidak sesuai dengan kehendak, cobalah berbagi dengan suami,
sahabat, rekan kerja atau atasan bila hal ini dapat berakibat buruk pada
performa kerja.
2. Yakinkan diri kalau sanggup menghadapi permasalahan yang
menyebabkan stress. Terkadang bukan sebuah masalah yang menyebabkan kita
stress, justru rasa takut atau khawatir akan dampak masalah tersebut di
masa depan yang membuat kita stress. Jadi yakinkan diri bahwa semua
masalah pasti ada jalan keluarnya dan berhenti membayangkan hasil
negatif yang mungkin terjadi.
3. Pergilah berlibur dengan keluarga atau teman-teman agar lebih
tenang dan konsentrasi dalam mencari solusi bagi persoalan yang sedang
membelit.
4. Jika masalah sudah meruncing, konsultasikan dengan pihak yang
kompeten. Ada baiknya mempertimbangkan menggunakan jasa konsultan
profesional mengenai masalah yang sedang dihadapi. Saat ini konsultan
karir dapat dicari informasinya dengan mudah, kalau merasa sudah mentok
dan perlu bantuan persoalan karir dan rumah tangga yang tidak sejalan,
tidak ada salahnya mencoba jasa seorang konsultan karir.
Stress karena sulit menyeimbangkan perhatian sebagai seorang ibu
sekaligus wanita karir tidak bisa dihindari. Kecuali rela mengorbankan
salah satu peran, menjadi ibu rumah tangga saja atau menomorsatukan
karir Anda. Kalau tidak ingin, maka terima kenyataan kalau peran Anda
tidak akan berjalan dengan seimbang dan sempurna. Bila stress mulai
melanda bercandalah dengan anak-anak, ingatlah tawa dan celoteh anak
kita akan menjadi obat yang sangat manjur.
Source : Evi Puspa @ http://www.perempuan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar