Migrain... sakit kepala yang menjadi momok menakutkan bagiku ketika masa remaja. Aku mulai terserang migrain sejak kelas 1 SMP, aku juga tak tau entah apa penyebabnya. Migrain ini juga tidak muncul setiap saat, dalam setahun mungkin hanya menyerang beberapa kali..., tapi serangannya bagiku sungguh sangat menyiksa. Pernah migrain ini datang ketika aku bersiap2 berangkat sekolah, ketika sedang belajar di kelas, ketika jam pelajaran olahraga, bahkan ketika asyik bercanda ria dengan teman2. Pada mulanya aku dan keluargaku juga tak tau kalau nama penyakit kepalaku ini migrain, gejala awal dari munculnya sakit kepala yang dahsyat ini ditandai dengan munculnya cahaya di pandangan mataku, cahaya ini berkedip2 berbentuk zigzag yang semakin lama semakin banyak membuat kepalaku pusing dan perutku mual, sekitar setengah jam sampai satu jam kemudian munculnya sakit kepala yang menurutku sangatlah sakit.
Saking sakitnya aku hanya bisa berbaring di tempat tidur dan mama sibuk mijitin kepalaku yang nyeri banget (Tq Mom), apalagi cahaya garis2 ziqzag dipandangan mata masih belom ilang walau semakin lama semakin memudar cahayanya. Biasanya klu migrain ini sudah menyerang aku memilih berbaring di didalam kamar karna saat itu mataku juga peka terhadap cahaya, cahaya yg berlebihan membuat kepalaku semakin sakit, begitupun hidungku jadi sensitf terhadap aroma yang terlalu kuat, dan setiap sakit kepala yang menyiksa ini datang aku juga ga tahan untuk muntah saking mualnya. Pada saat itu sungguh aku merasa menjadi orang paling menderita sedunia, karna setauku dirumah n di sekolah teman2ku tak ada yang menderita penyakit sepertiku. Padahal menurutku Fisikku lumayan kuat, di sekolah aku aktif berolahraga, setiap lomba yg berhubungan dengan olahraga aku termasuk salah satu jagonya, entah faktor apa yang membuatku terserang migrain ini, namun Alhamdulillah sejak aku kuliah sampai hari aku memposting tulisan ini... si migrain tidak pernah mendatangiku lagi dan mudahan2 didalam hidupku tidak akan ada migrain lagi dimanapun dan kapanpun..... Good Bye Migrain!.
Migrain (Sakit Kepala Sebelah): Penyebab, Pencegahan
& Pengobatannya
Migrain atau sering juga disebut
sakit kepala atau pusing sebelah adalah nyeri kepala berdenyut yang
kerapkali disertai mual, muntah. Penderita biasanya sensitif terhadap
cahaya, suara, bahkan bau-bauan. Sakit kepala ini paling sering hanya
mengenai satu sisi kepala saja, kadang-kadang berpindah ke sisi
sebelahnya, tetapi dapat mengenai kedua sisi kepala sekaligus.
Migrain kadang kala agak sulit dibedakan dengan sakit kepala jenis
lain. Sakit kepala akibat gangguan pada sinus atau akibat ketegangan
otot leher mempunyai gejala yang hampir sama dengan gejala migrain.
Migrain dapat timbul bersama penyakit lain misalnya asma dan depresi.
Penyakit yang sangat berat, misalnya tumor atau infeksi, dapat juga
menimbulkan gejala yang mirip migrain. Namun kejadian ini sangat jarang.
Macam Migrain
Migrain dibagi dalam 2 golongon besar, yaitu:
1. Migrain Biasa (migrain tanpa aura) : Kebanyakan penderita migrain
masuk ke dalam jenis ini. Migrain biasa ditandai dengan nyeri kepala
berdenyut di salah satu sisi dengan intensitas yang sedang sampai berat
dan semakin parah pada saat melakukan aktifitas. Migrain ini juga
disertai mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau. Sakit
kepala akan sembuh dalam 4 sampai 72 jam, sekalipun tidak diobati.
2. Migrain Klasik (migrain dengan aura ) : Pada jenis klasik, migrain
biasanya didahului oleh suatu gejala yang dinamakan aura, yang terjadi
dalam 30 menit sebelum timbul migrain. Migrain klasik merupakan 30% dari
semua migrain.
Penyebab Migrain
Penyebab pasti migrain masih belum begitu jelas. Diperkirakan, adanya
hiperaktiftas impuls listrik otak meningkatkan aliran darah di otak,
akibatnya terjadi pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi.
Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan timbulnya nyeri dan gejala yang
lain, misalnya mual. Semakin berat inflamasi yang terjadi, semakin berat
pula migrain yang diderita. Telah diketahui bahwa faktor genetik
berperan terhadap timbulnya migrain.
Gejala Migrain
Gejala Awal: Satu atau dua hari sebelum timbul migrain,
penderita biasanya mengalami gejala awal seperti lemah, menguap
berlebih, sangat menginginkan suatu jensi makanan (mislanya coklat),
gampang tersinggung, dan gelisah.
Aura: Hanya didapati pada migrain klasik. Biasanya terjadi
dalam 30 menit sebelum timbulnya migrain. Aura dapat berbentuk gangguan
penglihatan seperti melihat garis yang bergelombang, cahaya terang,
bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda dengan jelas. Gejala aura
yang lain yaitu rasa geli atau rasa kesemutan di tangan. Sebagian
penderita tidak dapat mengucapkan kata-kata dengan baik, merasa kebas di
tangan, pundak, atau wajah, atau merasa lemah pada satu sisi tubuhnya,
atau merasa bingung. Penderita dapat mengalami hanya satu gejala saja
atau beberapa macam gejala, tetapi gejala ini tidak timbul bersamaan
melainkan bergantian. Suatu gejala aura biasanya menghilang saat nyeri
kepala atau gejala aura yang lain timbul. Namun kadang-kadang gejala
aura tetap bertahan pada permulaan sakit kepala.
Sakit kepala dan gejala penyerta: Penderita merasakan nyeri
berdenyut pada satu sisi kepala, sering terasa di belakang mata. Nyeri
dapat berpindah pada sisi sebelahnya pada serangan berikutnya, atau
mengenai kedua belah sisi. Rasa nyeri berkisar antara sedang sampai
berat. Gejala lain yang sering menyertai nyeri kepala antara lain:
* Kepekaan berlebihan terhadap sinar, suara, dan bau
* Mual dan muntah
* Gejala semakin berat jika beraktifitas fisik
Tanpa pengobatan, sakit kepala biasanya sembuh sendiri dalam 4 sampai
72 jam.
Gejala Akhir: Setelah nyeri kepala sembuh, penderita mungkin
merasa nyeri pada ototnya, lemas, atau bahkan merasakan kegembiraan
yang singkat. Gejala-gejala ini menghilang dalam 24 jam setelah
hilangnya sakit kepala.
Pencetus Migrain
Migrain dapat dicetuskan oleh makanan, stres, dan perubahan aktivitas
rutin harian, walaupun tidak jelas bagaimana dan mengapa hal tersebut
dapat menyebabkan migrain. Pencetus migrain antara lain:
* Konsumsi makanan tertentu, seperti coklat, MSG, dan kopi
* Tidur berlebihan atau kurang tidur
* Tidak makan
* Perubahan cuaca atau tekanan udara
* Stres atau tekanan emosi
* Bau yang sangat menyengat atau asap rokok
* Sinar yang sangat terang atau pantulan sinar matahari.
Di seluruh dunia, migrain mengenai 25% wanita dan 10% pria. Wanita
dua sampai tiga kali lebih sering terkena migrain dibanding laki-laki.
Migrain paling sering mengenai orang dewasa (umur antara 20 sampai 5o
tahun), tetapi seiring bertambahnya umur, tingkat keparahan dan
keseringan semakin menurun. Migrain biasanya banyak mengenai remaja.
Bahkan, anak-anak pun dapat mengalami migrain, baik dengan atau tanpa
aura. Resiko mengalami migrain semakin besar pada orang yang mempunyai
riwayat keluarga penderita migrain.
Pengobatan Migrain
Pada tahap awal, anda dapat menggunakan antinyeri yang dapat dibeli
bebas tanpa resep, seperti parasetamol, atau obat anti-inflamasi
nonsteroid (NSAID) seperti aspirin, ibuprofen, atau natrium naproxen,
untuk mengurangi gejala migrain. Dokter biasanya menganjurkan untuk
lebih dahulu menggunakan NSAID untuk melihat apakah obat ini mampu
mengurangi nyeri sebelum memberikan obat anti migrain golongan lain yang
harus dibeli dengan resep, yang mempunyai banyak efek samping.
Anda juga dapat mencoba mengurangi frekuensi timbulnya migrain dengan
mengenali dan menghindari pencetus yang dapat menyebabkan migrain.
Jika migrain yang anda derita ringan sampai sedang, anda hanya perlu
antinyeri yang dijual bebas untuk menghilangkan gejala. Jika migrain
anda sedang sampai berat, anda perlu antimigrain yang dibeli dengan
resep. Jika anda sering mengalami serangan migrain, dokter mungkin
menyarankan untuk meminum obat pencegah migrain.
Beberapa obat pencegah migrain dapat menimbulkan efek samping ringan
sampai berat pada beberapa penderita. Penderita yang mempunyai gangguan
jantung atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol sebaiknya tidak
mengkonsumsi obat ini. Pasien yang berumur lebih dari 65 tahun, obat
pencegah migrain tidak dianjurkan.
Biasanya anda perlu mencoba beberapa jenis obat sebelum anda
menemukan salah satu yang paling cocok dengan anda. Jika anda mengalami
mual atau muntah sebagai efek samping pengobatan antimigrain, dokter
anda juga biasanya meresepkan obat anti mual muntah seperti
proklorperazin atau metoklopramid, untuk mengurangi gejala tersebut.
Walaupun obat-obatan biasanya merupakan pengobatan utama migrain,
terapi pelengkap biasanya dapat membantu mengurangi gejala dan frekuensi
serangan migrain. Terapi pelengkap antara lain:
* Akupuntur, yaitu dengan menusukkan jarum yang sangat halus
ke kulit pada titik tertentu untuk menimbulkan aliran energi di sekujur
tubuh. Tindakan ini dapat membantu relaksasi otot dan mengurangi nyeri
kepala.
* Teknik Relaksasi, yang dapat membantu mengurangi stres
dalam kehidupan sehari-hari.
Jika migrain tidak sembuh walaupun sudah mendapat pengobatan, perlu
untuk mengubah jenis obat. Jika belum sembuh juga, tes tambahan seperti
MRI atau CT Scan perlu dilakukan untuk menyingkirkan penyebab lain.
Apa yang dapat anda lakukan di rumah?
Ada beberapa cara yang dapat anda lakukan di rumah untuk mengurangi
frekuensi serangan dan mengurangi gejala, misalnya mengurangi stres dan
mengenali pencetus migrain, kemudian menghindarinya.
* Atasi stres yang anda alami, karena migrain lebih sering terjadi
pada masa-masa stres.
* Mengikuti latihan relaksasi untuk mengunragi ketegangan otot.
* Menyediakan obat antinyeri yang dapat dibeli bebas di toko obat.
* Buatlah catatan harian mengenai sakit kepala anda. Hal ini dapat
membantu anda untuk mengenali pencetus, kemudian menghindarinya. Dari
catatan ini juga dapat diketahui apakah migrain anda semakin sering atau
bertambah berat.
* Jika anda memperkirakan bahwa migrain yang anda alami mempunyai
hubungan depresi atau kecemasan, cobalah minta pertolongan untuk
mengatasi depresi dan kecemasan ini. Berkurangnya depresi dan kecemasan
terkait dengan berkurangnya frekuensi serangan migrain.
Cara Mencegah Migrain
Cara terbaik untuk mengatasi migrain adalah dengan menghindarinya.
Dengan mengenali dan menghindari pencetus, jumlah serangan dan tingkat
keparahan migrain dapat dikurangi. Memang, beberapa pencetus di luar
kemampuan kita untuk mengontrolnya, tetapi ada beberapa diantaranya yang
dapat kita hindari. Hal-hal berikut dapat membantu anda untuk mencegah
migrain:
* Mengenali pencetus migrain dengan membuat buku harian
* Tidur dan beraktivitas secara teratur
* Makan teratur, dan menghindari makanan yang dapat mencetuskan migrain
* Mengatasi stres
* Menghindari asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif
Pencegahan dapat pula dilakukan dengan obat-obatan, walaupun dapat
terjadi efek samping dari ringan sampai sedang. Obat ini juga biasanya
agak mahal. Tetapi, obat ini kadangkala efektif untuk mencegah dan
mengurangi keparahan migrain, sehingga memperbaiki kualitas hidup.
Hubungi dokter Anda jika …
* Sakit kepala anda tidak membaik dalam 1 atau 2 hari, atau anda
sering terbangun pada malam hari.
* Sakit kepala anda semakin hebat atau menjadi lebih sering
* Timbul gejala baru
* Ada masalah dengan pengobatan anda
* Anda mengalami sakit kepala setelah aktifitas fisik, aktivitas
seksual, batuk, atau bersin
* Aktifitas anda terganggu oleh sakit kepala anda (misalnya, anda
seringkali harus absen dari pekerjaan atau sekolah).
dan segera ke rumah sakit jika …
Sumber>>>>http://sayangdibuang.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar